Justin Bieber, Berhala Baru Remaja Kurang Iman
Bulan April, Justin Bieber katanya
mau konser di Indonesia. Gimana reaksi kamu sebagai remaja mendengar
berita ini? Heboh, jingkrak-jingkrak kegirangan kayak orang kesurupan,
nangis terharu, bersikap lebay atau malah biasa aja alias gak
terpengaruh?
Beragam reaksi remaja mendengar kabar si
Justin mau datang. Reaksi ini terjadi adalah efek dari pemahaman remaja
akan sesuatu dalam hal ini adalah memahami siapa si Justin ini
sebenarnya. Bila yang ada di benaknya sosok cowok ganteng yang lincah
dan bersuara seksi, maka secara otomatis kamu sebagai remaja cewek akan
berteriak histeris kegirangan. Beda lagi bila yang ada dalam pemahaman
kamu tentang cowok yang satu ini adalah sosok remaja belasan tahun yang
menjadi korban industry music di era kapitalis, maka yang muncul adalah
sikap kasihan. Ya…anak seusia itu sudah dieksploitasi demi gemuknya
kantong para pemodal dan menjadi berhala baru di era yang katanya modern
ini.
Fenomena Justin Beiber bisa menjadi
berhala di dunia ini. Berhala? Bukankah si Justin tidak disembah?
Berhala bukan untuk disembah saja tapi juga termasuk ke dalam kategori
untuk diikuti, diidolakan hingga ditangisi secara histeris sebagaimana
para fans itu ke idolanya. Padahal, si Justin kenal juga enggak dengan
kamu dan para remaja lain. Trus ngapain juga pake acara teriak-teriak
histeris bahkan sampai ada yang menangis dan pingsan? Biasanya ini
adalah reaksi yang muncul bila para remaja merasa ‘excited’ yang
berlebihan. Bahkan banyak juga remaja cewek yang kepingin banget bisa
dapat kesempatan untuk mencium atau dicium oleh si Beiber ini. Yucks!
....Sobat muda muslim, nyadar donk! Untuk apa kamu melakukan kehisterisan semacam itu hanya untuk cowok non muslim bernama Justin Bieber?...
Sobat muda muslim, nyadar donk! Setiap
perbuatan itu selalu ada pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Apa
jawaban yang bakal kamu sodorkan bila ada pertanyaan, untuk apa kamu
melakukan kehisterisan semacam itu hanya untuk cowok non muslim bernama
Justin Bieber? Nggak usah nunggu ditanya di akhirat, sekarang aja coba
kamu jawab dan renungkan pertanyaan tersebut di atas. Kenal juga enggak,
dapat kemanfaatan darinya apalagi. Yang ada malah kamu sering lalai
melaksanakan kewajiban karena keasyikan mendengarkan si Beiber nyanyi
plus jejingkrakkan.
Rencana konser si Beiber di Indonesia
membuat banyak remaja seusia kamu pada berebut membeli tiket yang
harganya tak bisa dibilang murah. Buat sodaqoh pelit tapi tak sayang
menghamburkan uang untuk beli tiket si Beiber. Aneh! 10 ribu tiket
seharga 500 ribu hingga satu juta terjual langsung ludes dalam beberapa
hari saja. Calon penonton yang ngantri pun berjubel jauh hari demi
mendapatkan selembar tiket untuk nonton si Justin.
Coba bandingkan dengan acara lain
semisal bedah buku, seminar, atau training keislaman, para remaja pada
ogah datang. Boro-boro mau bayar mahal, udah gratis saja masih tetap
jarang yang mau datang. Memang sih, yang namanya surge itu lapang.
Sebaliknya, yang namanya neraka itu berjubel penuh penghuninya. Hampir
mirip dengan fenomena acara keislaman versus maksiat. Tergantung kamu
sendiri wahai remaja, untuk pintar-pintar memilih tujuan mana yang akan
kamu tuju.
Remaja cerdas so pasti pilih acara yang
berkualitas demi meningkatkan iman dan takwa, bukan sebaliknya. Jadi,
udah deh gak usah ikut-ikutan demam si Beiber. Dia gak bisa
menyelamatkan kamu dari panasnya siksa neraka kok. Rugi berat deh! [ria fariana/voa-islam.com]